Beberapa minggu yang lalu saya sempat berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu. Sebelumnya saya janjian dulu sama pacar ku , karena saya masih blank tentang lokasi tempat wisata ini.
Untuk menuju Gunung Tangkuban Perahu, saya melewati bandung, karena saya pikir akses ke Bandung dari jakarta sudah sangat mudah dengan adanya Tol Cipularang. Dari Jakarta ke Bandung hanya membutuhkan waktu sekitar 2 Jam. Kami keluar tol Pasteur dan keluar tol langsung disambut dengan kemacetan.sedangkan saya harus Jempu cewek gw di BTC dari pintu keluar tol pasteur ke BTC saya memerlukan waktu kira2 setengah jam gila ga tuh... Disini juga banyak penjual Peta Bandung dengan ukuran yang cukup besar dan harga 15 ribuan (setelah ditawar). Tapi sayang peta ini tidak sampai ke obyek Wisata Tangkuban Perahu, karena memang Tangkuban Perahu berada di utara Bandung.
Dari Bandung ini karena waktu sudah siang (kira-kira jam 12-an), maka kami tidak sempat jalan-jalan di kota Bandung dan langsung menuju obyek wisata Tangkuban Perahu. Kami ke arah Bandung Utara, Lembang dan naik terus menuju Gunung Tangkuban Perahu. sesekali sambil bercanda tertawa,dan hehehehe....Perjalanan cukup lancar, karena jalannya cukup bagus. Kira-kira 30 menit kami sudah sampai diBandung lembang. Dari lembang ini perjalanan masih kira-kira 40 menitan untuk bisa sampai Gunung Tangkuban Perahu. Di sepanjang perjalanan banyak warung jagung bakar ddan sate kelinci, sayang kami tidak sempat mampir karena keburu sampai. Ada 2 pintu masuk, kami naik dari pintu atas dengan membayar 34 ribuan untuk 1 mobil dan 2 penumpang. Setelah pintu gerbang ini ternyata masih sekitar 4 km untuk sampai puncak Tangkuban Perahu, dan jalanya tidak terlalu bagus, sehingga harus hati-hati karena ada beberapa lubang kecil sepanjang jalan ini yang harus di hindari.
Ada tempat perhentian Bis/ Parkir bis karena Bis tidak diperkenankan untuk sampai puncak. Setelah itu kami ketemu dengan perhentian mobil-mobil disitu ternyata tempat masuk ke Kawah Domas. Tetapi kami tidak mampir disitu, karena kami ingin segera sampai puncakgunung Tangkuban Perahu.
Kawah Tangkuban PerahuSesampainya di puncak Tangkuban Perahu, disana sudah cukup rame dengan pengunjung, dan parkiran mobil sudah hampir penuh. Ada beberap tukang foto, dan penjual souvenir-souvenir khas Tangkuban Perahu. Ada juga Kuda yang bisa di sewa jika kita tidak ingin cape jalan-jalan.Kawah TP3
tapi saya kurang beruntung sesampainya di sana tiba-tiba hujan turun dan kabutpun mulai menyelimuti gunung tersebut dan kami berdua tetep di dlama mobil sambil"heheheheh hahahhaha....ops maksudnya sambil nunggu hujan reda.emmmmmm...beberapa menit kemudian hujan sedikit reda dan kami sepakat untuk turun dari mobil walaopun masu gerimis tapi asik sepayung berdua hehehhe.......saat itu kemesraan mulai kami rasakan karna hawa yang terlalau dingin kamipun semakin erat berp...kan di bawah payung itu..cekakakkakaka......
hujan menambah deras tapi saya pun tak beduli kami tetap turun dan foto2..basah...dingin....tak kami rasakan yang ada saat itu cuma senang dan senang...""halah ini info wisata apa cerita atau cerita pribadi sehhh.....heheh""maklum abis terkekekeh se.... Setelah puas berkeliling dan melihat pamandangan yang indah tersebut,
kami melihat ada jalan setapak yang dilalui oleh para pengunjung yang ternyata jalan menurun tersebut mengarah ke arah Kawah Domas dengan jalan kaki. Kami penasaran dan akhirnya kami ikut turun menyusuri jalan tersebut untuk melihat dari dekat Kawah Domas. Disepanjang perjalanan kami ditawari telur mentah yang bisa di rebus di Kawah Domas. Selain itu ada juga jasa pemandu perjalanan yang bisa mengantar kita ke Kawah Domas dengan biaya 25 ribu (setelah ditawar dari 50 ribu). Perjalanan ke Kawah Domas memang sangat melelahkan, jalan menurun dan agak licin. Jarak yang kira-kira 1,2 Km terasa sangat jauh dan melelahkan, untunglah ada pemandu yang yang tidak henti-hentinya bercerita tentang kawah domas atau cerita tentang kondisi hutan disitu.
Sesampainya di Kawah Domas, kami melihat pemandangan yang menakjubkan, sungguh tidak sia-sia perjalanan yang melelahkan kami. Karena disitu kami bisa melihat dari dekat aktifitas kawah, bahkan bisa merasakan panasnya kawah. Terdapat banyak kawah diantara bebatuan. Bau belerang cukup menyengat, tetapi setelah terbiasa tidak menjadi masalah. Ada banyak kawah disitu dengan air yang seperti air mendidih. Kami memilih kawah yang paling besar (diameter kurang lebih 2 meter) dan mengeluarkan telur mentah yang tadi kami beli. Telur dimasukkan dalam plastik dan diikat agar tidak jatuh ke dasar kawah. Setelah itu telur tersebut dimasukkan kawah dan diikatkan di bebatuan. Sambil menunggu telur masak, kami melihat pemandangan disitu dan sesekali merendam kaki di air kawah (tentu yang tidak terlalu panas).
Setelah puas menikmati indahnya Kawah Domas, aku dan cewek aku berhenti ke warung di sana kebetulan ada yang jual jagung bakar...dan kamipun pesen..wiuuuhhh..makin mantap aja neh heheheh.setelah itu kami segera kembali ke parkir mobil yang ada di puncak Tangkuban Perahu. Cuaca hujan deras banget sepanjang perjalanan kembali ke parkiran mobil tepat jam 17 30 hari sudah lumayan gelap dan kami sepakat untuk turundan kembali ke kota bandung...
hemmm indah kan dan bagi anda yang ingin berlibur kesana saya himbau "bawa pacar klo nggak nyesel ntar hehehe
semoga bermanfaat
cihuuuuyyyy,,,gas terus brooooo
BalasHapus